ketika suatu kebutuhan manusiawi yang fitrah mulai terasa
tak ada satupun yang mampu mencegah.
begitupun dengan 'sang menara' yang telah kokoh berdiri bak menentang awan .
yang telah berani menghadang kerasnya petir yang siap membumi hanguskan korbannya.
akhirnya tak kuasa menahan angin sepoi sepoi yang terus menerus meniupnya.
meskipun hanya dengan hembusan hembusan yang bisa membuat tertidur karenanya.
laksana karang yang dengan garang siap menahan badai dari samudra.
namun tak kuasa membendung riak riak yang sejatinya hanya menjadi penjaga kelembaban dasarnya.
begitu dahsyatkah kekuatan 'nya'.
sampai sampai sang singa 'si raja hutan' yang telah tersohor kegarangannya
takluk dihadapan ular yang sejatinya hanya menjadi sarapan paginya.
namun apadaya angin sepoi sepoi ini sejatinya bisa menjadi badai yang siap merobohkan 'sang menara'
begitu juga riak yang dapat mengikis pondasi si karang .
ketika pondasinya telah menipis sang riak telah sigap untuk menjadi ombak yang tak kan segan menghantam dan menghancurkan karang yang telah kokoh sekian lama tak tersisa.
apalagi dengan sang ular, apabila telah sampai masa singa lengah.
tak ragu ular membelit 'sang singa' yang terpedaya hingga mati tak ada guna.
tanpa membekaskan suatu apa.
segera buka mata.
semua hanya fana.
~G.Fab~
AR ROYA'
ASMAUL HUSNA _'da names of Allah The most Gracious And Merciful_
hilangnya sang waktu
who am i ?
- fabiandt
- hamba Nya yang terpuruk namun ingin menjadi yang terbaik dengan berjuang untuk berdirinya agama Allah yang mulia ~GFab~
my mind.
Senin, 28 Juni 2010Posted by fabiandt at 07.50
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar